Tugas 6
Penggunaan CNG Pada Transportasi
Zaenal Abidin (4209100102)
Teknik Sistem Perkapalan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
1. Pendahuluan
Gas alam terkompresi (Compressed natural gas, CNG) adalah
alternatif bahan bakar selain bensin atau solar. Di Indonesia,
kita mengenal CNG sebagai bahan bakar gas (BBG). Bahan bakar ini dianggap lebih
'bersih' bila dibandingkan dengan dua bahan bakar minyak karena emisi gas
buangnya yang ramah lingkungan. CNG dibuat dengan melakukan kompresi metana (CH4)
yang diekstrak dari gas alam. CNG disimpan dan didistribusikan dalam bejana
tekan, biasanya berbentuk silinder.
2. Penggunaan CNG
CNG
dapat digunakan pada semua industri seperti peleburan baja, kimia, textil,
keramik, sepatu, plastik, makanan, kaca dan lainnya. Pada umumnya CNG digunakan
sebagai bahan bakar mesin generator, boiler, oven dan burner.
CNG dikirim dalam tabung yang diangkut dengan trailer 10-40 feet.
CNG dikirim dalam tabung yang diangkut dengan trailer 10-40 feet.
Argentina dan Brazil di Amerika
Latin adalah dua negara dengan jumlah kendaraan pengguna CNG terbesar.
Konversi ke CNG difasilitasi dengan pemberian harga yang lebih murah bila
dibandingkan dengan bahan bakar cair (bensin dan solar), peralatan konversi
yang dibuat lokal dan infrastruktur distribusi CNG yang terus berkembang.
Sejalan dengan semakin meningkatnya harga minyak dan kesadaran lingkungan, CNG
saat ini mulai digunakan juga untuk kendaraan penumpang dan truk barang berdaya
ringan hingga menengah.
Sesungguhnya di Indonesia, CNG bukanlah barang baru.
Pencanangan untuk menggunakan CNG yang harganya lebih murah dan lebih bersih
lingkungan daripada bahan bakar minyak (BBM) sudah dilakukan sejak tahun 1986.
Pada saat itu ditetapkan bahwa 20 persen dari armada taksi harus memakai CNG.
Namun, karena pada saat itu harga BBM masih dianggap terjangkau dan stasiun
pengisian BBM terdapat di mana-mana, maka minat untuk menggunakannya tidak
sempat membesar.
Saat ini di Jakarta hanya
terdapat 14 Stasiun Pengisi Bahan Bakar Gas (SPBG), tetapi yang berfungsi tak
lebih dari enam SPBG. Untuk mendorong penggunaan CNG, Gubernur DKI JakartaSutiyoso mengharuskan
bus TransJakarta yang melayani rute 2, rute 3, dan rute
selanjutnya untuk menggunakan CNG.
CNG dapat digunakan untuk mesin
Otto (berbahan bakar bensin) dan mesin
diesel (berbahan bakar solar).
Pengisian CNG dapat dilakukan dari sistem bertekanan
rendah maupun bertekanan tinggi. Perbedaannya terletak dari biaya pembangunan
stasiun vs lamanya pengisian bahan bakar. Idealnya, tekanan pada jaringan pipa
gas adalah 11 bar, dan agar pengisian CNG bisa berlangsung dengan cepat,
diperlukan tekanan sebesar 200 bar, atau 197 atm, 197 kali tekanan udara biasa.
Dengan tekanan sebesar 200 bar, pengisian CNG setara 130 liter premium dapat
dilakukan dalam waktu 3-4 menit.
Dengan tekanan sebesar 200 bar, tentunya penanganan
CNG perlu dilakukan secara hati-hati. Antara lain dengan menggunakan tangki gas
yang memenuhi persyaratan dan dipasang di bengkel yang direkomendasi. Tangki
CNG dibuat dengan menggunakan bahan-bahan khusus yang mampu membawa CNG dengan
aman. Desain terbaru tangki CNG menggunakan lapisan alumuniumdengan
diperkuat oleh fiberglass. Karena CNG lebih ringan dari udara, kebocoran
tidak menjadi terlalu beresiko bila sirkulasi udara terjaga dengan baik. Jika
gas terbakar, mesh logam ataukeramik akan mencegah tangki agar tidak meledak.
Sama sekali tidak diperkenankan untuk memodifikasi
tangki tersebut. Jika dianggap tangki yang dibeli volumenya terlalu kecil,
lebih baik membeli tangki yang volumenya lebih besar daripada memodifikasinya
sendiri. Sama sekali tidak diperkenankan untuk memodifikasi tangki tersebut.
Jika dilakukan, daya tahan tangki tersebut terhadap tekanan tinggi menjadi
tidak terukur.
CNG kadang-kadang dianggap sama dengan LNG. Walaupun keduanya
sama-sama gas alam, perbedaan utamanya adalah CNG adalah gas terkompresi
sedangkan LNG adalah gas dalam bentuk cair. CNG secara ekonomis lebih murah
dalam produksi dan penyimpanan dibandingkan LNG yang membutuhkan pendinginan
dan tangki kriogenik yang mahal. Akan tetapi CNG membutuhkan
tempat penyimpanan yang lebih besar untuk sejumlah massa gas alam yang sama
serta perlu tekanan yang sangat tinggi. Oleh karena itu pemasaran CNG lebih
ekonomis untuk lokasi-lokasi yang dekat dengan sumber gas alam.
CNG juga perlu dibedakan dari LPG, yang merupakan
campuran terkompresi dari propana (C3H8) dan butana (C4H10).
Jika anda belum menggunakan CNG, mesin industri anda
dapat digunakan melalui proses migrasi. Secara teoritis mesin berbahan bakar
minyak, gas dan batu bara dapat dikonversikan untuk menggunakan CNG. Mesin
berbahan bakar LPG dan Solar merupakan mesin dengan perubahan paling minimum.
Klien kami membuktikan bahwa penghematan penggunaan
CNG dapat mengembalikan investasi awal dalam waktu hanya 2 bulan.
Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lindung Lingkungan
Standarisasi keamanan pengoperasian gas yang diterapkan
oleh kami :
1.
ISO 15501 dan ISO 3833 tentang keselamatan yang
diperlukan untuk mengoperasikan Gas Cylinder.
2.
ISO 15501 diperuntukan untuk kendaraan yang
menggunakan Gas Alam (CNG).
3.
ISO 15403 diperuntukan bagi kendaraan yang menggunakan
dual (salah satunya gas) bahan bakar.
4.
ISO 1176:1990, Kendaraan – beban – dan kumpulan kode
5.
ISO 3833, Kendaraan – Jenis – definisi.
6.
ISO 11439, Tabung – Tabung Gas bertekanan (CNG) untuk
diatas kapal untuk kendaraan bermotor.
7.
ISO 14469, Kendaraan – Compressed natural gas (CNG)
Konektor pengisian.
8.
ISO – 15403, Gas Alam – Pembuatan dan kwalitas dari
Gas alam diperuntukan untuk digunakan pada kendaraan.
9.
ISO 15500 (Semua bagian), kendaraan – Compressed
Natural Gas (CNG)
komponen dari system bahan bakar.
komponen dari system bahan bakar.
10.
ISO 15501-2, Kendaraan – Compressed Natural Gas (CNG)
System bahan bakar –
bagian 2 : Tes metode.
bagian 2 : Tes metode.
11.
ISO 60079-10, Perlengakapan kelistrikan untuk gas
mudah terbakar – bagian 10 :
Classifikasi Area Berbahaya.
Classifikasi Area Berbahaya.
3. Perbedaan LPG, LNG, dan
CNG
LPG
Bahan
Bakar Gas Cair, yang secara umum, biasa kita sebut dengan ELPIJI ( LPG ), kita
tentu sering mendengar dan akrab sehari-hari dengan kehidupan kita, terutama
bagi ibu-ibu rumah tangga, namun apakah ELPIJI itu.
ELPIJI
diperkenalkan Pertamina sejak tahun 1968. Tujuan Pertamina memasarkan ELPIJI
adalah untuk meningkatkan pemanfaatan hasil produk Minyak Bumi, bentuk nya juga
cair, namun perbedaan terbesar nya dari LNG adalah, heating valuenya yang lebih
besar. selain juga mengurangi permintaan dari kalangan ibu rumah tangga
akan Minyak Tanah, ELPIJI sendiri merupakan peng-Indonesia-an ucapan LPG
(dibaca elpiji) atau LIQUEFIED PETROLIUM GAS. Pertamina menjadikan LPG sebagai
merk dagang. ELPIJI adalah Bahan Bakar yang ramah terhadap lingkungan.
Dikalangan Ibu rumah tangga dan pengusaha restaurant, pengguna ELPIJI menjamin
dapur yang tetap resik dan bersih. Selain itu bila dibandingkan dengan Minyak
Tanah atau Kayu Bakar, daya pemanasan ELPIJI lebih tinggi sehingga memasak
lebih cepat matang dan tentu lebih cepat dihidangkan.
ELPIJI
merupakan campuran dari berbagai unsur Hydrocarbon yang berasal dari
penyulingan Minyak Mentah dan berbentuk Gas. Dengan menambah tekanan dan
menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair, sehingga dapat disebut sebagai
Bahan Bakar Gas Cair. Komponennya didominasi Propana ( C3H8 ) dan Butana
(C4H10). ELPIJI juga mengandung Hydrocarbon ringan lain dalam jumlah kecil,
misalnya Etana (C4H6) dan Pentana (C5H12). Dalam kondisi Atmosferis , ELPIJI
berupa gas dan dapat dicairkan pada tekanan diatas 5kg/cm2. Volume
ELPIJI dalam bentuk cair lebih kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat
yang sama. Karena itu elpiji dipasarkan dalam bentuk cair. Sifat lain ELPIJI
lebih berat dibanding udara, karena Butana dalam bentuk Gas mempunyai Berat
Jenis dua kali Berat Jenis udara.
LPG
banyak dipakai sebagai bahan bakar pengganti minyak tanah di rumah tangga,
namun di luar negeri LPG sudah banyak kegunaannya, salah satunya sebagai bahan
bakar mobil.
LNG
LNG
adalah gas alam yang dicairkan, yang komposisi kimia terbanyaknya adalah Methana,
lalu sedikit Ethana, Propana, Butana dan sedikit sekali pentana dan nitrogen.
LNG biasanya di pakai di Industri sebagai bahan bakar. LNG adalah kepanjangan
dari Liquefied Natural Gas (Gas Alam Cair). LNG adalah Gas Alam yang
didinginkan lalu di kondensasikan menjadi liquid (cair). Kandungan utama dari
LNG adalah methane dengan sedikit ethana, propane, Iso-butana, normal-butana,
iso pentana +, serta kandungan – kandungan H2S yang beragam. Pada umumnya LNG
disimpan dengan temperatur yang sangat rendah yaitu –150°C dengan tekanan 17
bar.g.
Perbedaan LNG (Liquified Natural Gas) dengan LPG
(Liquified Petroleum Gas). LNG adalah Gas Metana
(C1) yang dicairkan, sedangkan LPG adalah Gas Propana ( C3) atau Butana (C4)
yang dicairkan.
Apa saja hasil dari LPG, Bahan Bakar Gas ELPIJI untuk kebutuhan Rumah Tangga, Industri dan
Komersial yaitu Bahan Bakar Gas ELPIJI campuran Propana dan Butana selanjutnya
disebut ELPIJI CAMPURAN. LPG ini mempunyai Vapour Pressure pada 100F sebesar
120 psig, dengan komposisi : % Vol C2 maksimum 0.2, % Vol C3 & C4 minimum
97.5 dan % Vol C5+ (C5 & Heavier) maksimum 2.0.
Sedangkan Bahan Bakar Gas LPG untuk kebutuhan khusus
dan Komersial, yaitu Bahan Bakar Gas ELPIJI Propana, selanjutnya disebut ELPIJI
PROPANA. LPG ini mempunyai vapour pressure pada 100 F sebesar 210 psig, dengan
komposisi: % vol C3 total minimum 95, % vol C4 (C4 & heavier) maksimum 2.5.
Bahan Bakar Gas LPG untuk kebutuhan komersial yaitu
Bahan Bakar Gas ELPIJI Butana, selanjutnya disebut LPG BUTANA. LPG ini
mempunyai vapour pressure pada 100° F sebesar 70 psig, dengan komposisi: % Vol
C4 minimum 97.5, % Vol C5 maksimum 2.5 dan % Vol C6+ (C6 & Heavier) NIL.
Sedangkan hasil dari LNG antara lain :
* LNG : Liquified Natural Gas ( mayoritas Methana – C1
)
* LPG : Liquified Petroleum Gas ( umumnya Butana – C4
)
* CNG : Compressed Natural Gas ( umumnya
Ethana-Propana-Butana C2-C3-C4 )
* Light Naphtha : Naphtha ringan ( umumnya berkisar
antara C5 – C8 ), Condensible Gas
* Heavy Naphtha : Naphtha berat ( berkisar C8 – C13 ),
bahan baku bensin
* HOMC : High Octane Mogas Component ( minyak
pencampur bensin agar oktane numbernya tinggi, umumnya kracked naphtha )
* Kerosene : Minyak Tanah ( berkisar C15-C18 )
* Avtur : Aviation Turbine ( bahan bakar kerosene
untuk turbin-gas pesawat terbang )
* Avigas : Aviation Gasoline ( bahan bakar bensin
untuk pesawat terbang bermotor bakar )
* HSD : High Speed Diesel ( bahan bakar solar untuk
mesin diesel putaran tinggi, terutama kendaraan transport dan mesin-mesin kecil
)
* MFO : Marine Fuel Oil ( bahan bakar diesel putaran
menengah terutama pada diesel kapal atau diesel berukuran besar )
* IFO : Industrial Fuel Oil ( minyak bakar ), sangat
kental pada ambient temperatur, cocok untuk pemanas di eropa dan bahan bakar
heater, mempunyai kalor pembakaran yang tinggi, sehingga volume pembakaran
spesifiknya tinggi.
CNG
Gas
alam terkompresi (Compressed natural gas, CNG) adalah alternatif bahan bakar
selain bensin atau solar. Di Indonesia, kita mengenal CNG sebagai bahan bakar
gas (BBG). Bahan bakar ini dianggap lebih ‘bersih’ bila dibandingkan dengan dua
bahan bakar minyak karena emisi gas buangnya yang ramah lingkungan. CNG dibuat
dengan melakukan kompresi metana (CH4) yang diekstrak dari gas alam. CNG
disimpan dan didistribusikan dalam bejana tekan, biasanya berbentuk silinder.
Argentina
dan Brazil di Amerika Latin adalah dua negara dengan jumlah kendaraan pengguna
CNG terbesar. Konversi ke CNG difasilitasi dengan pemberian harga yang lebih
murah bila dibandingkan dengan bahan bakar cair (bensin dan solar), peralatan
konversi yang dibuat lokal dan infrastruktur distribusi CNG yang terus
berkembang. Sejalan dengan semakin meningkatnya harga minyak dan kesadaran
lingkungan, CNG saat ini mulai digunakan juga untuk kendaraan penumpang dan
truk barang berdaya ringan hingga menengah.
Sesungguhnya
di Indonesia, CNG bukanlah barang baru. Pencanangan untuk menggunakan CNG yang
harganya lebih murah dan lebih bersih lingkungan daripada bahan bakar minyak
(BBM) sudah dilakukan sejak tahun 1986. Pada saat itu ditetapkan bahwa 20
persen dari armada taksi harus memakai CNG. Namun, karena pada saat itu harga
BBM masih dianggap terjangkau dan stasiun pengisian BBM terdapat di mana-mana,
maka minat untuk menggunakannya tidak sempat membesar.
Saat
ini di Jakarta hanya terdapat 14 Stasiun Pengisi Bahan Bakar Gas (SPBG), tetapi
yang berfungsi tak lebih dari enam SPBG. Untuk mendorong penggunaan CNG,
Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso mengharuskan bus TransJakarta yang melayani rute
2, rute 3, dan rute selanjutnya untuk menggunakan CNG.
CNG dibandingkan dengan LNG dan LPG CNG
kadang-kadang dianggap sama dengan LNG. Walaupun keduanya sama-sama gas alam,
perbedaan utamanya adalah CNG adalah gas terkompresi sedangkan LNG adalah gas
dalam bentuk cair. CNG secara ekonomis lebih murah dalam produksi dan
penyimpanan dibandingkan LNG yang membutuhkan pendinginan dan tangki kriogenik
yang mahal. Akan tetapi CNG membutuhkan tempat penyimpanan yang lebih besar
untuk sejumlah massa gas alam yang sama serta perlu tekanan yang sangat tinggi.
Oleh karena itu pemasaran CNG lebih ekonomis untuk lokasi-lokasi yang dekat
dengan sumber gas alam.
CNG
juga perlu dibedakan dari LPG, yang merupakan campuran terkompresi dari propana
(C3H8) dan butana (C4H10).
5.
Prospek penggunaan
bahan bakar CNG
Pemanfaatan BBG untuk
kendaraan bermotor di Indonesia dimulai sejak tahun 1987, pada era Soeharto
pernah dicanangkan “ Pemasyarakatan Bahan Bakar Gas” sebagai dukungan terhadap Program Langit Biru
Mitos :
·
BBG tidak aman
·
Kalau gasnya habis, mobil
mogok
·
Pengisian BBG butuh waktu
lama
·
Harga c-kit mahal
Realitas :
·
BBG lebih aman
·
Umumnya kendaraan BBG adalah
bi-fuel (bahan bakar ganda), bisa pilih gas atau BBM
·
Biaya c-kit bisa terbayar
(pay-out) dalam waktu setahun saja, khususnya untuk angkutan umum.
CNG :
·
Komposisi utama terdiri atas
metana dan etana
·
Metana (CH4) akan
menghasilkan emisi gas buang yang bersih
·
Berat jenis 0.6036 atau
lebih ringan dari udara
·
Niloai oktan setara 120
·
Disimpan dalam bentuk gas
pada tangki dengan tekanan 200 bar
·
Umumnya system di SPBG
adalah on-line dengan jaringan pipa gas ; alternative menggunakan system
mother-daughter.
Gambar 4.1. system SPBG
Gambar 4.2. NGV Lay Out
Prospek CNG :
Ø
Factor ekonomi :
·
Harga produk yang lebih
murah
·
Biaya operasional KBBG lebih
rendah
·
Investasi c-kit relative
cepat terbayar
·
Cadangan gas alam mencukupi
·
Penghematan devisa negara
Ø
Factor Lingkungan :
·
Emisi lebih bersih, ramah
lingkungan
Ø
Factor Safety :
·
Tingkat keamanan lebih
tinggi (statistic keamanan KBBG lebih baik dari kendaraan BBM
5. Penghambat penerapan BBG di Indonesia
3 hal penghambat penerapan BBG di Indonesia
Dewan Energi nasional (DEN) mengidentifikasi
setidaknya ada 3 masalah mendasar yang menyebabkan tidak ekfektifnya penggunaan
bahan bakar gas (BBG) untuk kendaraan bermotor berbasis Compressed Natural Gas
(CNG). Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Herman Agustiawan mengatakan,
ketiga masalah tersebut ada pada sisi pasokan CNG yag tidak stabil,
infrastruktur pendukung yang masih minim, serta harga CNG yang dirasa kurang
ekonomis dibanding BBM.
Tiga alasan itu membuat pemanfaatan CNG sebagai bahan
bakar kendaraan bermotor tidak berjalan sebagaimana mestinya. Ketiga masalah
tersebut, harga menjadi faktor utama gagalnya implementasi CNG untuk kebutuhan
transportasi di Indonesia. Harga CNG yang bisa mencapai Rp 3.900 per liter
setara premium (LSP) di tingkat konsumen menjadikannya tidak diminati karena
marginnya cukup tipis dengan BBM bersubsidi jenis premium. Untuk menggunakan
CNG pada kendaraan, konsumen harus menyediakan converter kit yang dirasa tidak
ekonomis karena harganya cukup mahal.
6. Pandangan mengenai
keberadaan CNG sebagai bahan bakar
Besarnya
minat konsumen terhadap kendaraan niaga berbahan bakarcompressed natural gas (CNG)
terhalang kesiapan infrastruktur Indonesia.
Perusahaan
truk Hino dalam acara Indonesia International Motor Show (IIMS) 2012 di Arena
Pekan Raya Jakarta menampilkan inovasi kendaraan tractor head berbahan
bakar gas asal Thailand, Ranger FM2PKMA NGV.
Menurut Santiko, potensi pasar kendaraan niaga berbahan bakar CNG bagus karena murahnya harga gas serta mendukung kadar emisi gas buang yang lebih rendah.
Banyaknya penggunaan kendaraan CNG untuk mendukung program kendaraan ramah lingkungan, kata Santiko, tergantung beberapa upaya yang pemerintah lakukan dalam memberikan jenjang harga yang besar antara CNG dengan solar.
Gubernur
DKI Jakarta, Fauzi Bowo, mewajibkan seluruh mobil Pemerintah Daerah (Pemda) dan
angkutan umum di DKI Jakarta untuk menggunakan bahan bakar gas berjenis
Compressed Natural Gas (CNG) mulai tahun 2012.
Secara
perlahan BBM dapat digantikan sesuai kebijakan pemerintah tentang penggunaan
BBM di tahun 2025 nanti yang hanya 20 persen dari penggunaan energi. Penggunaan
CNG, ia meyakini dapat mengurangi penyelewengan dalam penggunaan minyak atau
BBM.
Untuk
berpindah dari BBM ke CNG setelah dipelajari tidak efektif menggunakan
converter, karena itu, menurut dia, produsen terpaksa harus membedakan mobil
dengan bahan bakar minyak dengan yang menggunakan CNG.
Beda CNG dengan LGV
Ada
dua jenis bahan bakar gas, yaitu sistem yang menggunakan BBG atau CNG
(Compressed Natural Gas) dan sistem Vigas atau LGV (Liquid Gas for
Vehicle).
Menurut Service Advisor PT. Autogas Indonesia, Toto
Taufik, keduanya punya karakteristik yang berbeda.
Dia mengatakan, LGV lebih cocok digunakan untuk mobil
pribadi atau city car. Tabung LGV relatif lebih ringan dan dapat diisi hingga
80-85 persen. Tekanannya pun 8-12 bar saja. Dengan harga Rp3.600 per liter, LGV
mempunyai nilai oktan 98. LGV itu tabungnya lebih enteng, jadi kalau
di mobil pribadi tidak terlalu memberatkan.
Sementara
itu, untuk angkutan massal seperti bus Transjakarta dan juga mobil-mobil besar,
CNG lebih sering digunakan. Kapasitas tabungnya lebih kecil, tabungnya
hanya bisa diisi hingga 30% karena tekanan gasnya mencapai 200 bar. Selain itu,
harganya lebih murah, yaitu Rp3.200 - Rp3.400. Tabung CNG bisa dipasang lebih
dari satu, paralel. Maka dari itu, kapasitasnya juga bisa tersedia banyak
sehingga cukup untuk mobil besar.
Menurut
catatan Pertamina, di Jakarta sudah ada 16 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas
(SPBG)
Keberadaan kendaraan
yang berbahan bakar CNG semakin Banyak
Pabrikan
mobil terbesar asal Amerika, General Motors (GM), telah meluncurkan kendaraan
dengan model terbaru yang merupakan versi bi-fuel 2013, yakni Chevrolet Silverado 2013 dan GMC
Sierra Pickup Truck 2013 khusus pasar otomotif Amerika.
Untuk
kedua model baru ini akan dibekali mesin kapasitas 6.0 liter Vortec V8. Mobil
ini akan dapat melaju dengan menggunakan bahan bakar bensin atau Compressed
Natural Gas (CNG). Maka tenaga yang dihasilkan bisa mencapai 397 hp dan
menghasilkan torsi sebesar 1037 Nm. Dan dengan menggunakan gabungan bahan bakar
yang sudah terisi penuh tersebut kedua model ini akan mampu menempuh jarak sejauh
1.045 km.
Pembangunan
Fasilitas untuk CNG
PT PLN (Persero) sedang membangun sejumlah fasilitas
liquefied natural gas (LNG) dan compressed natural gas (CNG). Pembangunan
fasilitas LNG dan CNG ini untuk menekan ketergantungan akan bahan bakar minyak
(BBM).
Nasri
menjelaskan, tahun 2011 lalu, dari total listrik yang dihasilkan PLN, sebanyak
23% listrik dihasilkan oleh pembangkit dengan BBM. Sementara listrik dari bahan
bakar gas hanya 21%. Tahun 2012 ini, PLN bertekad menekan penggunaan BBM hingga
menjadi 14% sedangkan penggunaan BBG akan ditingkatkan menjadi 23%. Salah satu
pembangkit yang akan dilengkapi dengan fasilitas CNG misalnya pembangkit
listrik tenaga air (PLTA) di Sungai Gelam, Jambi yang berkapasitas 60 megawatt.
Nasri
menjelaskan, penggunaan LNG dan CNG jauh lebih efektif bila dibandingkan dengan
menghemat BBM. PLN berencana memanfaatkan LNG dan CNG saat beban dasar dan
menengah untuk menggerakkan pembangkit berkapasitas 4 MW-5 MW. Sementara saat
beban puncak, PLN akan mengerahkan LNG dan CNG untuk menggerakkan pembangkit
berkapasitas 16 MW-20 MW.
7. Kesimpulan
Gas alam terkompresi
(Compressed natural gas, CNG) adalah alternatif bahan bakar
selain bensin atau solar.
CNG dapat digunakan pada semua industri seperti
peleburan baja, kimia, textil, keramik, sepatu, plastik, makanan, kaca dan
lainnya. Pada umumnya CNG digunakan sebagai bahan bakar mesin generator,
boiler, oven dan burner.
CNG dikirim dalam tabung yang diangkut dengan trailer 10-40 feet.
CNG dikirim dalam tabung yang diangkut dengan trailer 10-40 feet.
Prospek CNG sangat bagus baik
di Indonesia maupun Negara-negara lain. CNG memiliki banyak kelebihan disamping
nilai oktannya tinggi juga ramah lingkungan dan lebih ekonomis. Sekarang di
Indonesia sudah ada 16 SPBG untuk melayani kendaraan yang berbahan bakar CNG,
yang sangat banyak diminati pada saat sekarang ini.
PLN pun mulai mencanangkan
untuk menggunakan CNG untuk power plant nya, yang akan diterapkan di bulan
desember tahun ini.
8. Referensi
Kami menawarkan alat ukur gas turbin meter dan evc dengan konfisi masih layak pakai dan masih bagus, jika membutuhkan bisa hub kami
BalasHapusSalam
Ichwan
082233823228